Pages

Minggu, 08 Juli 2012

SOAL KEWIRAUSAHAAN

1. Sebutkan faktor faktor yang dapat menumbuhkan ide peluang usaha?
2. didalam sumber sumber potensial ada langkah langkah dalam penjaringan ide, jelaskan?
3. Ada 3 kategori sumber peluang usaha, sebut dan jelaskan?
4.  Jelaskan pengertian manajemen kewirausahaan?
5.  Sebutkan dan jelaskan fungsi fungsi manajemen didalam organisasi?
6.  Jelaskan prinsip prinsip manajemen (14 prinsip utama)?
7. Jelaskan pengertian manajemen resiko?
8.  Sebutkan komponen komponen dari manajemen resiko (8 komponen?
9. Sebutkan 3 tahapan kerja didalam manajemen resiko?
10.  Apa yang dimaksud dengan kecerdasan finansiil?
11.  Jelaskan bagaimana cara untuk mengakumulasi kecerdasan finansiil?
Jawaban::
1. Faktor faktor
a)      Cita – cita
b)      Tekanan
c)      Kecenderungan pasar
d)     Inovasi baru
e)      Komplemen dari produk yang ada
f)       Peristiwa yang digemari atau munculnya tokoh
g)      Wawasan
h)      Bahan bacaan
i)        Ide yang muncul tiba-tiba
2. Sumber potensial dalam penjaringan ide
a)      Menciptakan produk baru dan berbeda
Ketika ide dimunculkan secara riil atau nyata
b)      Mengamati pintu peluang
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing
c)   Analisis produk dan proses produksi secara mendalam. Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang dihasilkan memadai atau tidak. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk tersebut? Apakah biaya yang dikeluarkan lebih efisien daripada biaya yang dikeluarkan oleh pesaing?.
3. Kategori sumber peluang usaha
a)      Perubahan Teknologi
Perubahan teknologi merupakan sumber penting dalam kewirausahaan karena memungkinkan untuk mengalokasikan sumber daya dengan cara yang berbeda dan lebih potensial (Casson, 1995). Faksimili, surat, dan telepon sering digunakan sebelum ditemukannya e-mail. Email ternyata lebih produktif untuk mengirim informasi dibandingkan tipe yang lain. Penemuan internet ini memungkinkan orang membuat kombinasi sumber daya baru yang disebabkan perubahan teknologi.
b)      Perubahan politik dan kebijakan
Perubahan politik dan kebijakan terkadang menjadi sumber peluang kewirausahaan  karena perubahan tersebut memungkinkan rekombinasi sumber daya agar lebih produktif. 
c)      Perubahan demografi
4. Manajemen kewirausahaan adalah suatu proses kegiatan yang memanfaatkan sumberdaya serta fasilitas yang ada dalam upaya mencapai tujuan dalam kemampuan yang selalu kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar kiat untuk mencapai peluang usaha dalam rangka untuk mencapai tujuan.
5.   fungsi manajemen didalam organisasi
a)      Planning
Menentukan tujuan organisasi dan memilih serangkaian aksi dari beberapa alternatif yang ada untuk mencapai tujuan tersebut. Menentukan apa yang harus dilakukan, bagaimana, kapan dan siapa yang melakukan.
b)      Organizing
Menentukan bagaimana aktivitas dan sumber daya dikelompokkan. Menentukan komposisi tim kerja dan aktivitas koordinasi.
c)      Leading
Serangkaian proses yang digunakan untuk membuat semua personel organisasi bekerja sama untuk meningkatkan keuntungan. Memotivasi dan berkomunikasi dengan SDM organisasi untuk memastikan bahwa tujuan organisasi tercapai.
d)     Controlling
Memonitor kemajuan organisasi dalam mencapai tujuan. Proses membandingkan hasil dan harapan, dan melakukan perubahan-perubahan yang tepat.
e)      Staffing
Rekruitasi, seleksi, pemberian tugas, pelatihan, pengembangan, evaluasi dan pemberian kompensasi kepada staff.

6.  Prinsip manajemen
1.      Pembagian kerja yang berimbang
Dalam membagi-bagikan tugas dan jenisnya kepada semua kerabat kerja, seorang manajer hendaknya tidak bersifat pilih kasih atau pilih bulu, melainkan harus bersikap sama baik dan memberikan beban kerja yang berimbang.
2.      Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas dan jelas
Setiap kerabat kerja atau karyawan hendaknya diberi wewenang sepenuhnya untuk melaksanakan tugasnya itu dengan baik dan mempertanggung jawabkannya kepada atasan langsung.
3.      Disiplin
Disiplin ialah kesedian untuk melakukan usaha atau kegiatan nyata (bekerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya) berdasarkan rencana, peraturan dan waktu (waktu kerja) yang telah ditetapkan.
4.      Kesatuan perintah
Setiap karyawan atau kerabat kerja hendaknya hanya menerima satu jenis perintah dari seorang atasan langsung (mandor/kepala seksi/kepala bagian), bukan dari beberapa orang yang sama-sama merasa menjadi atasan para karyawan/kerabat kerja tersebut.
5.      Kesatuan arah
Kegiatan hendaknya mempunyai tujuan yang sama dan dipimpin oleh seorang atasan langsung serta didasarkan pada rencana kerja yang sama (satu tujuan, satu rencana, dan satu pimpinan).
6.      Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi
Ketika seseorang sedang bekerja sebagai kerabat kerja, maka semua kepentingan pribadi harus dikesampingkan/diabaikan atau disimpan dalam hati.
7.      Penggajian
Pemberian gaji dan cara pembayarannya hendaknya diusahakan sedapat mungkin bisa memuaskan.
8.      Pemusatan wewenang (sentralisasi)
Wewenang atau kewenangan untuk menentukan kebijaksanaan umum hendaknya dipegang oleh administrator (sentralisasi/dari pusat).
9.      Jenjang jabatan (hirarki)
Para karyawan harus tunduk dan taat kepada mandor, para mandor harus tunduk dan taat kepada kepala seksi (manajemen tingkat rendah), para kepala seksi harus tunduk dan taat kepada kepala bagian (manajemen tingkat menengah) dan para kepala bagian harus tunduk dan taat kepada administrator (manajemen tingkat atas).
10.  Tata tertib
Di dalam tata tertib terdapat perintah dan larangan, perizinan dan berbagai peraturan lainnya yang menjamin kelancaran pekerjaan segenap kerabat kerja tanpa kecuali.
11.  Keadilan
Segenap karyawan harus dianggap sama pentingnya dan sama baiknya serta kalau terjadi perselisihan antar mereka tidak boleh ada yang dibela, melainkan harus dilerai melalui musyawarah dan mufakat berdasarkan rasa kekeluargaan.
12.  Pemantapan jabatan
Setiap pejabat atau karyawan hendaknya tidak sering diubah-ubah tugas dan jabatannya.
13.  Prakarsa
Prakarsa atau inisiatif yang timbul di kalangan kerabat kerja hendaknya mendapat penghargaan/sambutan yang layak.
14.  Solidaritas atau rasa setia kawan
Rasa setia kawan biasanya muncul berkat kerja sama dan hubungan baik antar kawan. Hal ini hendaknya dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan yang positif, konstruktif dan rasional.
7.  Manajemen resiko
-      Proses pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas perusahaan
-          Suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan /pengelolaan sumberdaya
8.  Komponen manajemen resiko
(1)   Internal environment (Lingkungan internal)
Komponen ini berkaitan dengan lingkungan dimana instansi Pemerintah berada dan beroperasi. Cakupannya adalah risk-management philosophy (kultur manajemen tentang risiko), integrity (integritas), risk-perspective (perspektif terhadap risiko), risk-appetite (selera atau penerimaan terhadap risiko), ethical values (nilai moral), struktur organisasi, dan pendelegasian wewenang.
(2)   Objective setting (Penentuan tujuan)
Manajemen harus menetapkan objectives (tujuan-tujuan) dari organisasi agar dapat mengidentifikasi, mengakses, dan mengelola risiko.
(3)   Event identification (Identifikasi risiko)
Komponen ini mengidentifikasi kejadian-kejadian potensial baik yang terjadi di lingkungan internal maupun eksternal organisasi yang mempengaruhi strategi atau pencapaian tujuan dari organisasi. Kejadian tersebut bisa berdampak positif (opportunities), namun dapat pula sebaliknya atau negative (risks).
(4)   Risk assessment (Penilaian risiko)
Komponen ini menilai sejauhmana dampak dari events (kejadian atau keadaan) dapat mengganggu pencapaian dari objectives.
(5)   Risk response (Sikap atas risiko)
Organisasi harus menentukan sikap atas hasil penilaian risiko. Risk response dari organisasi dapat berupa: (1) avoidance, yaitu dihentikannya aktivitas atau pelayanan yang menyebabkan risiko; (2) reduction, yaitu mengambil langkah-langkah mengurangi likelihood atau impact dari risiko; (3) sharing, yaitu mengalihkan atau menanggung bersama risiko atau sebagian dari risiko dengan pihak lain; (4) acceptance, yaitu menerima risiko yang terjadi (biasanya risiko yang kecil), dan tidak ada upaya khusus yang dilakukan.
(6)   Control activities (Aktifitas-aktifitas pengendalian)
Komponen ini berperanan dalam penyusunan kebijakan-kebijakan (policies) dan prosedur-prosedur untuk menjamin risk response terlaksana dengan efektif. Aktifitas pengendalian memerlukan lingkungan pengendalian yang meliputi: (1) integritas dan nilai etika; (2) kompetensi; (3) kebijakan dan praktik-praktik SDM; (4) budaya organisasi; (5) filosofi dan gaya kepemimpinan manajemen; (6) struktur organisasi; dan (7) wewenang dan tanggung jawab.
(7)   Information and communication (Informasi dan komunikasi)
Fokus dari komponen ini adalah menyampaikan informasi yang relevan kepada pihak terkait melalui media komunikasi yang sesuai. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyampaiaan informasi dan komunikasi adalah kualitas informasi, arah komunikasi, dan alat komunikasi.
(8)   Monitoring
Monitoring dapat dilaksanakan baik secara terus menerus (ongoing) maupun terpisah (separate evaluation). Aktifitas monitoring ongoing tercermin pada aktivitas supervisi, rekonsiliasi, dan aktivitas rutin lainnya.
9. Tahapan kerja dalam manajemen resiko
a)      Identifikasi Risiko
Proses ini meliputi identifikasi risiko yang mungkin terjadi dalam suatu aktivitas usaha. Identifikasi risiko secara akurat dan komplet sangatlah vital dalam manajemen risiko. Salah satu aspek penting dalam identifikasi risiko adalah mendaftar risiko yang mungkin terjadi sebanyak mungkin.
Teknik-teknik yang dapat digunakan dalam identifikasi risiko antara lain:
· Brainstorming
· Survei
· Wawancara
· Informasi historis
· Kelompok kerja, dll.
b)      Pengukuran risiko
Pengukuran risiko dilakukan dengan cara melihat potensial terjadinya seberapa besar severity (kerusakan) dan probabilitas terjadinya risiko tersebut.
c)      Pengelolaan risiko
10.  Kecerdasan finansiil adalah kecerdasan untuk mengelola sumber daya potensial menjadi kekayaan riel, kemudian mengolah kekayaan menjadi kekayaan yang lebih banyak lagi.  KF adalah kemampuan untuk mengenali, menciptakan dan mempraktekkan sistem atau cara untuk mengakumulasi aset.
11.  Cara mangakumulasi kecerdasan finansiil
1.Memilah tujuan Produktif dan Konsumtif.
Tindakan kita sehari-hari yang bersifat mengeluarkan uang, dapat dikategorikan ke dalam dua jenis; Produktif dan Konsumtif. Setelah dipilih ternyata 90% item kegiatan kita adalah aktifitas konsumtif. Untuk itu layaknya kita pertimbangkan apakah uang tersebut memang benar-benar layak dikeluarkan?

2. Membedakan Aset dengan Liabilitas
Pelajaran terpenting dari seorang pakar kecerdasan finansial seperti Kiyosaki adalah teorinya untuk memisahkan antara Aset dengan Liabilitas. Aset adalah harta yang dapat mendatangkan in come, sementara Liabilitas adalah harta yang menguras in come. Banyak Liabilitas yang tampak seolah-olah sebagai Aset, sehingga kita merasa kaya, walau sebenarnya miskin.

3. Memahami Aliran Uang
Orang yang cerdas secara finansial, mampu melihat apa yang tidak dapat dilihat orang awam. Banyak pemain bisnis propersi yang mencari emas tersembunyi. Mereka mencari lahan yang tidak ada nilainya bagi orang lain. Mereka menciptakan lingkungan dan menjualnya dengan mudah.

4. Memiliki Daya Ungkit
Daya ungkit adalah sesuatu yang membuat aset kita akan tumbuh berlipat ganda mengikuti deret waktu. Seorang tukang bakso yang ingin melipat gandakan omzet nya menjadi 200%, ia bisa membuka cabang, termasuk melatih karyawan dan stafnya, menstandarisasi resep dan membuat tampilan outlet dengan cirri khas tertentu. Tak kalah penting, lokasi-lokasi yang dipilih pun harus tepat.

5. Biarkan Uang Bekerja
Kalau sistem sudah bekerja dengan baik, kini waktunya untuk beternak uang. Uang hasil jerihh lelah selama ini, sudah waktunya menjadi aset utama yang memberikan uang tunai. Caranya, sebarkan uang tersebut keberbagai instrument investasi. Sebarkan menurut skala risiko yang di inginkan, guna menghindari total loss. Kita akan memperoleh keuntungan pada saat membeli, bukan pada saat menjual.

6. Ciptakan Aset yang Tidak Bisa Dicuri Orang
Perlu bagi kita untuk menciptakan aset yang tidak bisa dicuri, hilang atau dirampok. Yaitu cara berpikir dan cara bertindak. Boleh saja kita bangkrut total, namun jika kita masih mempertahankan cara berpikir dan bertindak cerdas secara finansial, maka semua yang hilang bisa kembali.

7. Pahami Tanda-tanda Makro Perekonomian.
Mulailah mengamati apa yang terjadi dengan perekonomian makro kita. Indicator-indikator yang harus diamati setiap saat adalah tingkat pertumbuhan ekonomi, kurs rupiah terhadap mata uang asing, laju inflasi, suku bunga perbankan, indeks saham dan tingkat pengangguran.


 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international voip calls