Pages

Tampilkan postingan dengan label ENTREPRENEURSHIP. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ENTREPRENEURSHIP. Tampilkan semua postingan

Minggu, 08 Juli 2012

SOAL KEWIRAUSAHAAN

1. Sebutkan faktor faktor yang dapat menumbuhkan ide peluang usaha?
2. didalam sumber sumber potensial ada langkah langkah dalam penjaringan ide, jelaskan?
3. Ada 3 kategori sumber peluang usaha, sebut dan jelaskan?
4.  Jelaskan pengertian manajemen kewirausahaan?
5.  Sebutkan dan jelaskan fungsi fungsi manajemen didalam organisasi?
6.  Jelaskan prinsip prinsip manajemen (14 prinsip utama)?
7. Jelaskan pengertian manajemen resiko?
8.  Sebutkan komponen komponen dari manajemen resiko (8 komponen?
9. Sebutkan 3 tahapan kerja didalam manajemen resiko?
10.  Apa yang dimaksud dengan kecerdasan finansiil?
11.  Jelaskan bagaimana cara untuk mengakumulasi kecerdasan finansiil?
Jawaban::
1. Faktor faktor
a)      Cita – cita
b)      Tekanan
c)      Kecenderungan pasar
d)     Inovasi baru
e)      Komplemen dari produk yang ada
f)       Peristiwa yang digemari atau munculnya tokoh
g)      Wawasan
h)      Bahan bacaan
i)        Ide yang muncul tiba-tiba
2. Sumber potensial dalam penjaringan ide
a)      Menciptakan produk baru dan berbeda
Ketika ide dimunculkan secara riil atau nyata
b)      Mengamati pintu peluang
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing
c)   Analisis produk dan proses produksi secara mendalam. Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang dihasilkan memadai atau tidak. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk tersebut? Apakah biaya yang dikeluarkan lebih efisien daripada biaya yang dikeluarkan oleh pesaing?.
3. Kategori sumber peluang usaha
a)      Perubahan Teknologi
Perubahan teknologi merupakan sumber penting dalam kewirausahaan karena memungkinkan untuk mengalokasikan sumber daya dengan cara yang berbeda dan lebih potensial (Casson, 1995). Faksimili, surat, dan telepon sering digunakan sebelum ditemukannya e-mail. Email ternyata lebih produktif untuk mengirim informasi dibandingkan tipe yang lain. Penemuan internet ini memungkinkan orang membuat kombinasi sumber daya baru yang disebabkan perubahan teknologi.
b)      Perubahan politik dan kebijakan
Perubahan politik dan kebijakan terkadang menjadi sumber peluang kewirausahaan  karena perubahan tersebut memungkinkan rekombinasi sumber daya agar lebih produktif. 
c)      Perubahan demografi
4. Manajemen kewirausahaan adalah suatu proses kegiatan yang memanfaatkan sumberdaya serta fasilitas yang ada dalam upaya mencapai tujuan dalam kemampuan yang selalu kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar kiat untuk mencapai peluang usaha dalam rangka untuk mencapai tujuan.
5.   fungsi manajemen didalam organisasi
a)      Planning
Menentukan tujuan organisasi dan memilih serangkaian aksi dari beberapa alternatif yang ada untuk mencapai tujuan tersebut. Menentukan apa yang harus dilakukan, bagaimana, kapan dan siapa yang melakukan.
b)      Organizing
Menentukan bagaimana aktivitas dan sumber daya dikelompokkan. Menentukan komposisi tim kerja dan aktivitas koordinasi.
c)      Leading
Serangkaian proses yang digunakan untuk membuat semua personel organisasi bekerja sama untuk meningkatkan keuntungan. Memotivasi dan berkomunikasi dengan SDM organisasi untuk memastikan bahwa tujuan organisasi tercapai.
d)     Controlling
Memonitor kemajuan organisasi dalam mencapai tujuan. Proses membandingkan hasil dan harapan, dan melakukan perubahan-perubahan yang tepat.
e)      Staffing
Rekruitasi, seleksi, pemberian tugas, pelatihan, pengembangan, evaluasi dan pemberian kompensasi kepada staff.

6.  Prinsip manajemen
1.      Pembagian kerja yang berimbang
Dalam membagi-bagikan tugas dan jenisnya kepada semua kerabat kerja, seorang manajer hendaknya tidak bersifat pilih kasih atau pilih bulu, melainkan harus bersikap sama baik dan memberikan beban kerja yang berimbang.
2.      Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas dan jelas
Setiap kerabat kerja atau karyawan hendaknya diberi wewenang sepenuhnya untuk melaksanakan tugasnya itu dengan baik dan mempertanggung jawabkannya kepada atasan langsung.
3.      Disiplin
Disiplin ialah kesedian untuk melakukan usaha atau kegiatan nyata (bekerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya) berdasarkan rencana, peraturan dan waktu (waktu kerja) yang telah ditetapkan.
4.      Kesatuan perintah
Setiap karyawan atau kerabat kerja hendaknya hanya menerima satu jenis perintah dari seorang atasan langsung (mandor/kepala seksi/kepala bagian), bukan dari beberapa orang yang sama-sama merasa menjadi atasan para karyawan/kerabat kerja tersebut.
5.      Kesatuan arah
Kegiatan hendaknya mempunyai tujuan yang sama dan dipimpin oleh seorang atasan langsung serta didasarkan pada rencana kerja yang sama (satu tujuan, satu rencana, dan satu pimpinan).
6.      Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi
Ketika seseorang sedang bekerja sebagai kerabat kerja, maka semua kepentingan pribadi harus dikesampingkan/diabaikan atau disimpan dalam hati.
7.      Penggajian
Pemberian gaji dan cara pembayarannya hendaknya diusahakan sedapat mungkin bisa memuaskan.
8.      Pemusatan wewenang (sentralisasi)
Wewenang atau kewenangan untuk menentukan kebijaksanaan umum hendaknya dipegang oleh administrator (sentralisasi/dari pusat).
9.      Jenjang jabatan (hirarki)
Para karyawan harus tunduk dan taat kepada mandor, para mandor harus tunduk dan taat kepada kepala seksi (manajemen tingkat rendah), para kepala seksi harus tunduk dan taat kepada kepala bagian (manajemen tingkat menengah) dan para kepala bagian harus tunduk dan taat kepada administrator (manajemen tingkat atas).
10.  Tata tertib
Di dalam tata tertib terdapat perintah dan larangan, perizinan dan berbagai peraturan lainnya yang menjamin kelancaran pekerjaan segenap kerabat kerja tanpa kecuali.
11.  Keadilan
Segenap karyawan harus dianggap sama pentingnya dan sama baiknya serta kalau terjadi perselisihan antar mereka tidak boleh ada yang dibela, melainkan harus dilerai melalui musyawarah dan mufakat berdasarkan rasa kekeluargaan.
12.  Pemantapan jabatan
Setiap pejabat atau karyawan hendaknya tidak sering diubah-ubah tugas dan jabatannya.
13.  Prakarsa
Prakarsa atau inisiatif yang timbul di kalangan kerabat kerja hendaknya mendapat penghargaan/sambutan yang layak.
14.  Solidaritas atau rasa setia kawan
Rasa setia kawan biasanya muncul berkat kerja sama dan hubungan baik antar kawan. Hal ini hendaknya dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan yang positif, konstruktif dan rasional.
7.  Manajemen resiko
-      Proses pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas perusahaan
-          Suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan /pengelolaan sumberdaya
8.  Komponen manajemen resiko
(1)   Internal environment (Lingkungan internal)
Komponen ini berkaitan dengan lingkungan dimana instansi Pemerintah berada dan beroperasi. Cakupannya adalah risk-management philosophy (kultur manajemen tentang risiko), integrity (integritas), risk-perspective (perspektif terhadap risiko), risk-appetite (selera atau penerimaan terhadap risiko), ethical values (nilai moral), struktur organisasi, dan pendelegasian wewenang.
(2)   Objective setting (Penentuan tujuan)
Manajemen harus menetapkan objectives (tujuan-tujuan) dari organisasi agar dapat mengidentifikasi, mengakses, dan mengelola risiko.
(3)   Event identification (Identifikasi risiko)
Komponen ini mengidentifikasi kejadian-kejadian potensial baik yang terjadi di lingkungan internal maupun eksternal organisasi yang mempengaruhi strategi atau pencapaian tujuan dari organisasi. Kejadian tersebut bisa berdampak positif (opportunities), namun dapat pula sebaliknya atau negative (risks).
(4)   Risk assessment (Penilaian risiko)
Komponen ini menilai sejauhmana dampak dari events (kejadian atau keadaan) dapat mengganggu pencapaian dari objectives.
(5)   Risk response (Sikap atas risiko)
Organisasi harus menentukan sikap atas hasil penilaian risiko. Risk response dari organisasi dapat berupa: (1) avoidance, yaitu dihentikannya aktivitas atau pelayanan yang menyebabkan risiko; (2) reduction, yaitu mengambil langkah-langkah mengurangi likelihood atau impact dari risiko; (3) sharing, yaitu mengalihkan atau menanggung bersama risiko atau sebagian dari risiko dengan pihak lain; (4) acceptance, yaitu menerima risiko yang terjadi (biasanya risiko yang kecil), dan tidak ada upaya khusus yang dilakukan.
(6)   Control activities (Aktifitas-aktifitas pengendalian)
Komponen ini berperanan dalam penyusunan kebijakan-kebijakan (policies) dan prosedur-prosedur untuk menjamin risk response terlaksana dengan efektif. Aktifitas pengendalian memerlukan lingkungan pengendalian yang meliputi: (1) integritas dan nilai etika; (2) kompetensi; (3) kebijakan dan praktik-praktik SDM; (4) budaya organisasi; (5) filosofi dan gaya kepemimpinan manajemen; (6) struktur organisasi; dan (7) wewenang dan tanggung jawab.
(7)   Information and communication (Informasi dan komunikasi)
Fokus dari komponen ini adalah menyampaikan informasi yang relevan kepada pihak terkait melalui media komunikasi yang sesuai. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyampaiaan informasi dan komunikasi adalah kualitas informasi, arah komunikasi, dan alat komunikasi.
(8)   Monitoring
Monitoring dapat dilaksanakan baik secara terus menerus (ongoing) maupun terpisah (separate evaluation). Aktifitas monitoring ongoing tercermin pada aktivitas supervisi, rekonsiliasi, dan aktivitas rutin lainnya.
9. Tahapan kerja dalam manajemen resiko
a)      Identifikasi Risiko
Proses ini meliputi identifikasi risiko yang mungkin terjadi dalam suatu aktivitas usaha. Identifikasi risiko secara akurat dan komplet sangatlah vital dalam manajemen risiko. Salah satu aspek penting dalam identifikasi risiko adalah mendaftar risiko yang mungkin terjadi sebanyak mungkin.
Teknik-teknik yang dapat digunakan dalam identifikasi risiko antara lain:
· Brainstorming
· Survei
· Wawancara
· Informasi historis
· Kelompok kerja, dll.
b)      Pengukuran risiko
Pengukuran risiko dilakukan dengan cara melihat potensial terjadinya seberapa besar severity (kerusakan) dan probabilitas terjadinya risiko tersebut.
c)      Pengelolaan risiko
10.  Kecerdasan finansiil adalah kecerdasan untuk mengelola sumber daya potensial menjadi kekayaan riel, kemudian mengolah kekayaan menjadi kekayaan yang lebih banyak lagi.  KF adalah kemampuan untuk mengenali, menciptakan dan mempraktekkan sistem atau cara untuk mengakumulasi aset.
11.  Cara mangakumulasi kecerdasan finansiil
1.Memilah tujuan Produktif dan Konsumtif.
Tindakan kita sehari-hari yang bersifat mengeluarkan uang, dapat dikategorikan ke dalam dua jenis; Produktif dan Konsumtif. Setelah dipilih ternyata 90% item kegiatan kita adalah aktifitas konsumtif. Untuk itu layaknya kita pertimbangkan apakah uang tersebut memang benar-benar layak dikeluarkan?

2. Membedakan Aset dengan Liabilitas
Pelajaran terpenting dari seorang pakar kecerdasan finansial seperti Kiyosaki adalah teorinya untuk memisahkan antara Aset dengan Liabilitas. Aset adalah harta yang dapat mendatangkan in come, sementara Liabilitas adalah harta yang menguras in come. Banyak Liabilitas yang tampak seolah-olah sebagai Aset, sehingga kita merasa kaya, walau sebenarnya miskin.

3. Memahami Aliran Uang
Orang yang cerdas secara finansial, mampu melihat apa yang tidak dapat dilihat orang awam. Banyak pemain bisnis propersi yang mencari emas tersembunyi. Mereka mencari lahan yang tidak ada nilainya bagi orang lain. Mereka menciptakan lingkungan dan menjualnya dengan mudah.

4. Memiliki Daya Ungkit
Daya ungkit adalah sesuatu yang membuat aset kita akan tumbuh berlipat ganda mengikuti deret waktu. Seorang tukang bakso yang ingin melipat gandakan omzet nya menjadi 200%, ia bisa membuka cabang, termasuk melatih karyawan dan stafnya, menstandarisasi resep dan membuat tampilan outlet dengan cirri khas tertentu. Tak kalah penting, lokasi-lokasi yang dipilih pun harus tepat.

5. Biarkan Uang Bekerja
Kalau sistem sudah bekerja dengan baik, kini waktunya untuk beternak uang. Uang hasil jerihh lelah selama ini, sudah waktunya menjadi aset utama yang memberikan uang tunai. Caranya, sebarkan uang tersebut keberbagai instrument investasi. Sebarkan menurut skala risiko yang di inginkan, guna menghindari total loss. Kita akan memperoleh keuntungan pada saat membeli, bukan pada saat menjual.

6. Ciptakan Aset yang Tidak Bisa Dicuri Orang
Perlu bagi kita untuk menciptakan aset yang tidak bisa dicuri, hilang atau dirampok. Yaitu cara berpikir dan cara bertindak. Boleh saja kita bangkrut total, namun jika kita masih mempertahankan cara berpikir dan bertindak cerdas secara finansial, maka semua yang hilang bisa kembali.

7. Pahami Tanda-tanda Makro Perekonomian.
Mulailah mengamati apa yang terjadi dengan perekonomian makro kita. Indicator-indikator yang harus diamati setiap saat adalah tingkat pertumbuhan ekonomi, kurs rupiah terhadap mata uang asing, laju inflasi, suku bunga perbankan, indeks saham dan tingkat pengangguran.


Selasa, 24 April 2012

SOAL KEWIRAUSAHAAN


  1. Jelaskan cara melahirkan ide-ide baru dan mentransfer ide-ide tersebut menjadi peluang?
  2. Sebutkan beberapa sumber peluang potensial kewirausahaan dan cara peluang tersebut dapat diperoleh?
  3. Hakikat kewirausahaan adalah kemampuan. Kompetensi apa yang harus dimiliki oleh seseorang wirausaha?
  4. Untuk memiliki kompetensi tertentu, wirausaha harus memiliki pengetahuan dan keterampilan. Jelaskan pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki seseorang untuk menjadi wirausaha yang tangguh dan sukses?
Jawaban::

1.  Ide baru? Dengan cara mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko;
  • Mengurangi kemungkinan resiko yang melalui strategi yang proaktif.
  • Menyebarkan resiko pada aspek yang paling mungkin.
  • Mengelola resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat.
      Ide menjadi peluang,??
  • Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara / metode yang labih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya. 
  • Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru. 
  • Ide dapatdihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang dapat dilakukan atau cara melakukan suatu pekerjaan.
 2. a). Menciptakan Produk Baru dan Berbeda
"Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu wirausaha harus benar-benar mengenal perilaku konsumen di pasar."
#Untuk memperoleh peluang ini sangat bergantung pada kemampuan wirausaha untuk menganalisa pasar, meliputi beberapa aspek :
  • Kemampuan menganalisis demografi pasar 
  • Kemampuan menganalisis sifat serta tingkah laku pesaing
  • Kemampuan menganalisis keunggulan bersaing dan kevakuman pesaing yg dapat dijadikan sebagai peluang.
     b). Mengamati Pintu Peluang
"Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing,; misalnya kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru, pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru, dukungan keuangan, dan keunggulan-keungulan yang dimiliki pesaing di pasar."
#dapat diperoleh dengan cara::
  • Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat.
  • Kerugian teknik harus rendah.
  • Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya.
  • Pesaing tidak memiliki teknologi yang canggih.
  • Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya.
  • Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan produk barunya.
     c). Analisis produk dan proses produksi secara mendalam 
"Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang dihasilkan memadai atau tidak"
     d). Menaksir biaya awal, "Yaitu biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru." 
     e). Memperhitungkan Resiko yang Mungkin Terjadi
  • Resiko pesaing adalah kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi pasarnya. 
  • Resiko teknik adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk. 
  • Resiko finansial adalah kegagalan yang timbul akibat ketidakcukupan dana.
 3.  Kompetensi yang harus dimiliki oleh seseorang wirausaha:  
  • Knowing your business, yaitu harus mengetahui usaha apa yang akan dilakukan.
  • Knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis.
  • Having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang benar terhadap usaha yang  dilakukannya.
  • Having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup.
  • Managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan mengatur/ mengelola keuangan secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakannya secara tepat, serta mengendalikannya secara akurat.
  • Managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin.
  • Managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan, menggerakan (memotivasi), dan mengendalikan orang-­orang dalam menjalankan perusahaan.
  • Satisfying customer by providing high, quality product, yaitu rmemberi kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat, dan memuaskan.
  • Knowing how to compete, yaitu mengatahui strategi/cara bersaing. Wirausaha harus dapat menganalisis SWOT dalam diri dan pesaingnya.
  • Copying with regulations and paperwork, yaitu pedoman yang jelas (tersurat, tidak tersirat).
 4. Pengetahuan dan keterampilan untuk menjadi wirausaha yang tangguh dan sukses
Pengetahuan;;
  • Technical competence, yaitu memiliki kompetensi dibidang rancang bangun yang akan dipilih.
  • Marketing competence, yaitu memiliki kompetensi dalam menemukan pasar yang cocok, mengidentifikasi pelanggan, dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Ia juga harus mengetahui bagaimana menemukan peluang pasar yang spesifik, misalnya pelanggan dan harga khusus yang belum dikelola pesaing.
  • Financial competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang keuangan, mengatur pembelian, penjualan, pembukuan, dan perhitungan lab/rugi.
  • Human relation competence, yaitu kompetensi dalam mengembangkan hubungan personal, seperti kemampuan berelasi dan menjalin kemitraan antar perusahaan.
 Keterampilan;;
  • keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan resiko,
  • keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah,
  • keterampilan dalam memimpin dan mengelola,
  • keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi,
  • keterampilan tehnik dalam bidang usaha yang dilakukan.

Senin, 16 April 2012

SOAL KEWIRAUSAHAAN

  1. Jelaskan gambaran profil kewirausahaan dilihat dari segi fungsi dan perannya?
  2. Jelaskan perbedaan antara fungsi makro dan fungsi mikro dalam kewirausahaan?
  3. Apa beda fungsi penemu dan perencana dalam kewirausahaan?
  4. Apa persyaratan yang diperlukan wirausaha agar dapat bersaing dipasar global, apa beda keunggulan kompetitif dan komparatif?
  5. Gambarkan mengenai tantangan global yang dihadapi oleh wirausaha khususnya dan dalam pengembangan SDM umumnya?
 Jawaban:::
 
1. Pengelompokkan  kewirausahaan  berdasarkan  intensitas pekerjaan  dan  status  (Zimerer, 1996):
  • Wirausaha paruh waktu:: Wirausaha  yang  melakukan  usahanya  hanya  sebagian  waktu saja  sebagai  hobi. Kegiatan bisnis biasanya hanya bersifat sampingan.
  • Wirausaha berdasarkan tempat tinggal:: Usaha yang dirintis dari rumah/tempat tinggalnya.
  • Wirausaha keluarga:: Usaha   yang   dilakukan/dimiliki   oleh   beberapa   anggota keluarga   secara   turun temurun.
  • Wirausaha patungan bersama:: Usaha  yang  dilakukan  oleh  dua  orang  wirausaha  yang bekerjasama sebagai pemilik dan menjalankan usaha bersama-sama.
    Berdasarkan perannya wirausaha dapat dibagi menjadi :
  • Wirausaha rutin:: Wirausaha yang dalam melakukan kegiatan sehari-harinya cenderung menekankan pada pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi tradisional. Menghasilkan barang, pasar dan teknologi.
  • Wirausaha arbitrase:: Wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan penemuan (pengetahuan) dan  pemanfaatan  (pembukaan). Kegiatan  ini  tidak  perlu  melibatkan  pembuatan barang dan tidak perlu menyerap dana pribadi.
  • Wirausaha inovati:: Wirausaha yang menghasilkan ide-ide dan kreasi baru yang
    berbeda. 
    Dilihat dari segi fungsi:
  1. Fungsi makro:: secara makro wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu
    perekonomian suatu bangsa.
     
  2. Fungsi mikro:: secara mikro peran wirausaha adalah penanggung risiko dan ketidakpastian, mengombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru.
2. Perbedaan antara fungsi makro dan fungsi mikro dalam kewirausahaan:
Fungsi makro:: secara makro wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu
perekonomian suatu bangsa.
Secara detail fungsinya:
  • dapat memperkokoh perekonomian nasional melalui berbagai keterkaitan usaha
  • dapat meningkatkan efisiensi ekonomi khususnya dalam menyerap sumber daya yang ada
  • sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat pemerataan berusaha dan pendapatan.
Fungsi mikro:: secara mikro peran wirausaha adalah penanggung risiko dan ketidakpastian, mengombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru.
3. Deda fungsi penemu dan perencana dalam kewirausahaan 
Fungsi penemu:
               a). Menciptakan produk baru
               b). Menciptakan teknologi baru
               c). Menciptakan ide-ide baru
               d). Menciptakan organisasi usaha baru
Fungsi perencana:
               a). Merancang perencanaan perusahaan
               b). Merancang strategi perusahaan
               c). Merancang ide-ide dalam perusahaan
               d). Merancang organisasi perusahaan.

4. Syarat yang diperlukan wirausaha agar dapat bersaing dipasar global:
  • memiliki sikap mental yang positif
  • memiliki keahlian dibidangnya
  • mempunyai daya pikir yang kreatif
  • inovatif (mencoba hal-hal yang baru)
  • motivasi (memiliki semangat juang)
  • mampu mengantisipasi berbagai resiko dan persaingan
  • memperhatikan keadaan pasar
  • manajemen yang baik
Perbedaan keunggulan kompetitif dengan keunggulan komparatif
Keunggulan kompetitif : keunggulan yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain / pesaing.
Keunggulan komparatif::  suatu keunggulan yang dimiliki oleh suatu organisasi untuk dapat membandingkannya dengan yang lainnya.

5. Tantangan global yang dihadapi oleh wirausaha::
  • tidak merusak harga pasar lokal
  • kualitas harus lebih baik
  • sarana media pemasaran harus lebih luas
  • pembungkusan produk haus diperhatikan
 
    Tantangan dalam pengembangan SDM::
  1. Tantangan persaingan global
  2. Tantangan pertumbuhan penduduk
  3. Tantangan keaneragaman angkatan kerja
  4. Tantangan etika
  5. Tantangan gaya hidup dan kecenderungan
  6. Tantangan kemajuan teknologi
  7. Tantangan tanggung jawab social
  8. Tantangan pengangguran

Selasa, 10 April 2012

SOAL KEWIRAUSAHAAN

  1. Jelaskan faktor - faktor yang menjadi pemicu kewirausahaan?
  2. Gambarkanlah langkah-langkah menuju kewirausahaan agar berhasil?
  3. Apa yang menjadi faktor pendorong dan penghambat keberhasilan berwirausaha?
  4. Jenis-jenis wirausaha antara lain wirausaha handal, wirausaha tangguh, dan wirausaha unggul. Jelaskan?
  5. Sebutkan kelemahan-kelemahan wirausaha indonesia?
Jawaban::  
1. Faktor eksternal meliputi lingkungan ialah peluang, model peran, aktivitas, pesaing, inkubator, sumber daya, dan kebijakan pemerintah. Faktor internal meliputi hak kepemilikan, kemampuan, dan insentif.
2. Gambaran menuju kewirausahaan agar berhasil ::
- Bekal pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki / dirintis dan lingkungan usaha yang ada.
- Bekal Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab
- Bekal Pengetahuan tentang manajemen dan organiasi bisnis

Bekal keterampilan yang harus dimiliki wirausaha meliputi :
- Bekal keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan resiko
- Bekal keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah
- Bekal Keterampilan dalam memimpin dan mengelola
- Bekal keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi
- Bekal keterampilan teknik usaha yang akan dilakukannya
3. Faktor pendorong::
  1. Kemampuan dan kemauan. Orang yang tidak memiliki kemampuan tetapi banyak kemauan dan orang yang memiliki kemauan tetapi tidak memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi wirausaha yang sukses.
  2. Tekad yang kuat dan kerja keras. Orang yang tidak memiliki tekad yang kuat tetapi mau bekerja keras dan orang yang suka bekerja kera tetapi tidak memiliki tekad yang kuat, keduanya tidak akan menjadi wirwusaha yang sukses.
  3. Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada kesempatan.
    Faktor penghambat::
  1. tidak kompeten dalam hal manajerial
  2. kurang berpengalaman, baik dalam kemampuan teknik.
  3. kurang dapat mengendalikan keuangan
  4. gagal dalam perencanaan
  5. lokasi kurang memadai
  6. kurangnya pengwasan peralatan
  7. sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
  8. ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan
4. *Wirausaha handal adalah wirausaha yang memiliki semangat, sikap, prilaku dan kemampuan kewirausahaan yang cukup baik untuk mendirikan, memiliki dan mengelola perusahaan yang resikonya tidak begitu besar dan kegiatan usahanya belum begitu komplek.
*Wirausaha tangguh adalah wirausaha yang memiliki semangat, sikap, prilaku dan kemampuan kewirausahaan yang cukup baik untuk mendirikan, memiliki dan mengelola perusahaan yang resikonya cukup besar dan kegiatan usahanya cukup komplek.
*Wirausaha unggul adalah wirausaha yang memiliki semangat, sikap, prilaku dan kemampuan kewirausahaan yang cukup baik untuk mendirikan, memiliki dan mengelola perusahaan yang resikonya besar dan kegiatan usahanya komplek. 
 5.  kelemahan wirausaha indonesia::
  • Sifat mentalitet yang meremehkan mutu 
  • Sifat mentalitet yang suka menerabas 
  • Sifat tidak percaya pada diri sendiri 
  • Sifat tidak berdisiplin murni 
  • Sifat mentalitet yang suka mengabaikan tanggunjawab yang kokoh

Selasa, 27 Maret 2012

SOAL KEWIRAUSAHAAN

  1. Bedakan antara karakter (watak), sikap, kepribadian, dan perilaku seorang wirausaha yang dianggap menjadi ciri penting dan apa indikatornya?
  2. Apa yang mendorong seseorang memiliki prestasi tinggi?
  3. Motivasi apa yang mendorong seseorang tertarik untuk berwirausaha?
  4. Apakah teori Maslow sudah menjawab motif seseorang menjadi wirausaha? Kebutuhan mana di antara teori Maslow yang bisa menjawab pertanyaan mengapa seseorang termotivasi untuk menjadi wirausaha?
Jawaban:
1. a). Karakter (watak) ;
  •  Percaya diri dan optimis,
 Indikatornya; Sony Sugema membagun Q College pada saat belum ada satu lembaga pun yang menyelenggarakan kursus e-commerce dan cara membuat Web. Ternyata, kursus ini merupakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan.
  • Berorientasi pada tugas dan hasil,
 Indikatornya; laboratorium obat-obatan dan kosmetik senantiasa melakukan penelitian dan percobaan untuk menemukan obat atau kometik terbaru yang memberi manfaat bagi masyarakat luas.
  • Berani mengambil resiko dan menyukai tantangan,
 Indikatornya; sebuah gerai pisang goring model baru dipadati oleh pengunjung sehingga antrian menjadi terlalu panang. Pemilik harus berani berinvestasi untuk menambah kapasitas penggorengan pisang agar pembeli tidak pergi karena terlalu lama menunggu. Namun, di sisi lain ia harus siap menghadapi resiko jika penambahan kapasitas penggorengan menjadi investasi yang sia-sia ketika orang sudah bosan makan pisang goring sehingga jumlah penjualan menurun.
  • Kepemimpinan,
 Indikatornya; seorang kakak yang membimbing adik-adiknya untuk belajar.
  • Keorisinalan,
 Indikatornya; pengusaha merekayasa laporan keuangan untuk menghindari pembayaran pajak sesuai dengan ketentuan.
  • Berorientasi pada masa depan,
 Indikatornya; Sony Sugema, tokoh wirausaha yang sukses melalui lembaga bimbingan belajar, mampu menangkap berbagai peluang di masa depan dengan menerapkan motto “The Fastest Solution” yang sebelumnya tidak langsung dipercaya, ternyata setelah dicoba menjadi popular di mana-mana.
b). Sikap kepribadian ; 
  • Kepercayaan diri,
 Indikatornya; seorang mahasiswa memilih untuk dropout dari studinya hanya demi memuaskan keinginannya untuk bekerja. Hal ini merupakan tindakan yang tidak berkomitmen terhadap apa yang telah diupayakan.
  • Kemampuan mengorganisasi,
 Indikatornya; Akio Morita dan Bill Gates terlahir dari orang tua yang kaya raya, namun perusahaan yang mereka dirikan memperoleh kesuksesan atas hasil jerih payah mereka sendiri, bukan merupakan warisan dari keluarga.
  • Kreativitas,
 Indikatornya; Seorang pemilik toko roti dan kue harus memiliki kemampuan dalam membuat kue dengan berbagai macam resep.
  • Menyukai tantangan,
 Indikatornya; Bapak Riza bekerja pada sebuah toko roti ‘Majestik’. Beliau adalah salah satu pembuat kue di toko itu. Ia merasa dapat membuat banyak jenis roti dengan berbagai resep. Oleh karena itu, ia keluar dari toko roti tersebut, kemudian membuka toko roti sendiri.
c). Perilaku ; 
  • Mencari kombinasi-kombinasi (kreasi-kreasi) baru.
 Indikatornya; menemukan pasar baru, pengenalan barang-barang bru, metode produksi baru, sumber penyediaan bahan mentah baru, serta organisasi industri baru.

2. Yang mendorong seseorang memiliki prestasi tinggi, adalah pembentukan mental yang ada pada diri mereka untuk selalu lebih unggul dalam mengerjakan segala sesuatu melebihi standard yang ada, tidak asal-asalan, dan mampu memasarkan hasil dari prestasinya ke dunia pasar.

3. Motivasi yang mendorong seseorang tertarik untuk berwirausaha, adalah:
  • Alasan keuangan; untuk mencari nafkah, menjadi kaya, mencari pendapatan tambahan, dan sebagai jaminan stabilitas keuangan.
  • Alasan sosial; untuk memperoleh status/gengsi, agar dapat dikenal dan dihormati, menjadi contoh bagi orang agar dapat ditiru orang lain, dan agar dapat bertemu orang banyak.
  • Alasan pelayanan, untuk membuka lapangan pekerjaan, menata dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.
  • Alasan pemenuhan diri, untuk menjadi atasan/mandiri, mencapai sesuatu yang diinginkan, menghindari ketergantungan pada orang lain, menjadi lebih produktif, dan menggunakan kemampuan pribadi.
4. Ya, teori Maslow sudah menjawab motif seseorang menjadi wirausaha. Kebutuhan yang bisa menjawab pertanyaan mengapa seseorang termotivasi untuk menjadi wirausaha menurut Abraham Maslow (1934)ini adalah kebutuhan bertingkat sesuai dengan tingkat pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan akan keamanan,kebutuhan social, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan akan aktualisasi diri.

Senin, 26 Maret 2012

TEORI KEWIRAUSAHAAN DAN TEORI MOTIVASI

Teori dalam kewirausahaan adalah sebagai berikut:
  1. Neo Klasik yaitu setiap individu dalam perusahaan hanya mengetahui sebagian kecil saja dari perusahaan tersebut, kontribusi tiap individu sangat kecil di perusahaan.
  2. Schumpeter’s entrepreneur yaitu  seseorang yang menemukan inovasi merupakan seorang entrepreneur jadi seorang entrepreneur adalah pelaku ekonomi yang inovatif.
  3. Austrian School yaitu seorang entrepreneur itu harus selalu mengetahui pengetahuan (atau informasi) baru (dimanaorang banyak belum mengetahuinya)dalam wirausaha harus pantang menyerah dan terus bangkit dan tidak akan mengulang kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.
  4. Kirzerian Entrepreneur yaitu untuk mendapatkan keuntungan yang besar maka seorang entrepreneur harus mempunyai kemampuan yang superior.


Macam teori motivasi juga mampu menjelaskan moti­vasi orang melakukan kegiatan usaha sebagai seorang wirausaha:
1. Motif berprestasi kewirausahaan: Seorang wirausaha melakukan kegiatan usaha didorong oleh kebutuhan untuk berprestasi, berhubungan dengan orang lain dan untuk mendapatkan kekuasaan baik secara finansial maupun se­cara sosial.Wirausaha melakukan kegiatan usaha dimotivasi oleh:
a. Motif berprestasi (need for achievement)
Orang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong oleh ke­ingginan mendapatkan prestasi dan pengakuan dari keluarga maupun masyarakat.
b. Motif berafiliasi (need for affiliation)
Orang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong oleh ke­inginan untuk berhubungan dengan orang lain secara sosial kemasyarakatan.
c. Motif kekuasaan (need for power)
Orang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong oleh ke­ingginan mendapatkan kekuasaan atas sumberdaya yang ada. Peningkatan kekayaan, pengusahaan pasar sering menjadi pendorong utama wirausaha melakukan kegiatan usaha.
2. Motif Kebutuhan Maslow:
Teori hirarki kebutuhan Maslow mampu menjelaskan motivasi orang melakukan kegiatan usaha. Maslow membagi tingkatan motivasi ke dalam hirarki kebutuhan dari kebutuhan yang rendah sampai yang berprioritas tinggi, di mana kebutuhan tersebut akan mendorong orang untuk melakukan kegiatan usaha.
3. Physiological Need
Motivasi seorang melakukan kegiatan kewirausahaan dido­rong untuk mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, fisiologi seperti; makan, minum, kebutuhan hidup layak se­cara fisik dan mental.
4. Security need
Motivasi melakukan kegiatan usaha, bisnis untuk memenuhi rasa aman atas sumberdaya yang dimiliki, seperti: investasi, perumahan, asuransi, dan lain-lain.
5. Social need
Motivasi seseorang melakukan kegiatan usaha, bisnis untuk memenuhi kebutuhan sosial, berhubungan dengan orang lain dalam suatu komunitas.
6. Esteem need
Motivasi melakukan kegiatan usaha, bisnis untuk memenuhi rasa kebanggaan, diakuinya potensi yang dimiliki dalam melakukan kegiatan bisnis.
7. Self actualization need
Motivasi melakukan kegiatan usaha untuk memenuhi kebutuh­an aktualisasi diri. Keingginan wirausaha untuk menghasilkan sesuatu yang diakui secara umum bahwa hasil kerjanya dapat diterima dan bermanfaat bagi masyarakat.
 

Rabu, 07 Maret 2012

KEWIRAUSAHAAN

DEFINISI KEWIRAUSAHAAN
Istilah kewirausahaan kata dasarnya berasal dari terjemahan ‘entrepreneur’ yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan arti ‘between taker’ atau ‘go-between’. Pada pertengahan istilah entrepeneur digunakan untuk menggambarkan seorang aktor sebagai orang yang memimpin proyek produksi.

Secara lengkap wirausaha dinyatakan oleh Joseph Schumpeter sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru atau pun yang telah ada.

Dalam definisi tersebut ditekankan bahwa wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Sedangkan  proses kewirausahaan adalah meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi. Istilah wirausaha dan wiraswasta sering digunakan secara bersamaan, walaupun memiliki substansi yang agak berbeda.

SIFAT - SIFAT YANG PERLU DIMILIKI WIRAUSAWAN
Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap masa dengan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh  perhitungan.
Menurut penelitian, ciri-ciri yang mesti dimiliki oleh seorang wirausaha adalah :
  1. Percaya diri
  2. Berorientasi tugas dan hasil
  3. Pengambil resiko
  4. Kepemimpinan
  5. Keaslian
  6. Berorientasi masa depan
  7. Kreatifitas

Demikian banyak ciri-ciri yang mesti dimiliki, akan tetapi tidak semuanya harus dimiliki.
Menurut Fadel Muhammad, ada sekitar tujuh ciri yang merupakan identitas seorang wirausaha, yaitu :
  1. Kepemimpinan
  2. Inovasi
  3. Cara pengambilan keputusan
  4. Sikap tanggap terhadap perubahan
  5. Bekerja ekonomis dan efisien
  6. Visi masa depan
  7. Sikap terhadap resiko
Bygrave menggambarkan wirausaha dengan konsep 10 D, yaitu :
-- Dream ; mempunyai visi terhadap masa depan dan mampu mewujudkannya
-- Decisiveness ; tidak bekerja lambat, membuat keputusan berdasar perhitungan yang tepat.
-- Doers ; membuat keputusan dan melaksanakannya
-- Determination ; melaksanakan kegiatan dengan penuh perhatian
-- Dedication ; mempunyai dedikasi tinggi dalam berusaha
-- Devotion ; mencintai pekerjaan yang dimiliki
-- Details ; memperhatiakn faktor-faktor kritis secara rinci
-- Destiny ; bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yanghendak dicapai
-- Dollars ; motivasi bukan hanya uang
-- Distribute ; mendistribusikan kepemilikannya terhadap orang yang dipercayai

Kelemahan wirausaha Indonesia menurut Heidjrachman Ranu Pandojo yang perlu diperbaiki adalah :
--Sifat mentalitet yang meremehkan mutu
--Sifat mentalitet yang suka menerabas
--Sifat tidak percaya pada diri sendiri
--Sifat tidak berdisiplin murni
--Sifat mentalitet yang suka mengabaikan tanggungjawab yang kokoh

PERENCANAAN USAHA (BUSINESS PLAN)

Pengertian
Pada awal berdirinya usaha, diperlukan suatu acuan atau rencana agar usaha tersebut dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Perencanaan usaha atau business plan adalah suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana.
Jadi business plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsur yang relevan baik internal mapupun eksternal mengenai suatu perusahaan untuk memulai usahanya. Business plan dibuat untuk jangka panjang ataupun jangka pendek. Perincian business plan tergantung pada perusahaan yang akan memulai operasinya. Sehingga pihak penyedia dana akan tertarik untuk ikut serta dalam usaha tersebut.

Kerangka Perencanaan Usaha (Business Plan Frame)

Perencanaan usaha pada umumnya disusun dengan memuat pokok-pokok perencanaan, yaitu:
1. Nama perusahaan
2. Lokasi :
   a. Lokasi perusahaan
   b. Lokasi pertokoan
   c. Lokasi perusahaan
   d. Lokasi perkantoran
   e. Lokasi pabrik
3. Komoditi yang diusahakan
4. Konsumen yang dituju
5. Pasar yang akan dimasuki
6. Partner yang akan diajak kerjasama
7. Personal yang dipercaya untuk menjalankan perusahaan
8. Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia
9. Peralatan perusahaan yang perlu disediakan
10. Penyebaran informasi/promosi

Bentuk Formal Perencanaan Usaha (Business Plan Form)
1. Halaman depan
2. Daftar isi
3. Rangkuman eksekutif
4. Penjelasan tentang perusahaan
5. Pemasaran
6. Barang dan jasa yang dihasilkan
7. Usaha meningkatkan penjualan
8. Permodalan
9. Apendix

Memahami 9 Aspek Penting Sebelum Memulai Usaha

Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang klasik, banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung memulai bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan bagi setiap orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis, seseorang bisa membuat persiapan bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan optimistis.
Salah satu seminar Gerald Abraham salah seorang penasehat bisnis pada sebuah firma hukum, juga pemilik dan direktur sebuah konsultan keuangan di tahun 2006, berisi tentang menjadi sukses dengan memahami 9 aspek penting sebelum memulai usaha.
  1. Memahami konsep produk atau jasa secara baik.   Sebelum memulai suatu usaha maka hal yang terpenting adalah pemahaman kita akan konsep produk atau jasa yang akan menjadi bisnis inti. Kita perlu memahami bukan hanya secara teknis produksi tetapi juga pasar dan prospek mulai daripada lingkungan yang terkecil kepada lingkungan yang terbesar. Dalam topik ini dibahas secara menyeluruh aspek-aspek yang penting dalam melakukan analisa atas kelayakan dan prospek produk termasuk produk-produk yang sama sekali baru dengan melihat sisi human behavior, kebutuhan pasar dan lainnya.
  2. Membuat visi dan misi bisnis.   Setiap orang yang mau memulai bisnis harus mengetahui visi dan misi yang akan menjadi panduan seseorang untuk tetap fokus kepada tujuan bisnis dan organisasi yang awal. Seringkali suatu usaha pada saat mulai berkembang pada tahap berikutnya mengalami kegagalan karena organisasi tersebut tidak memfokuskan diri kepada peningkatan kemajuan bisnis awal tetapi terlalu banyak mencoba mengembangkan bidang usaha lain yang baru. Dalam topik ini setiap orang akan belajar bagaimana membuat visi dan misi dalam kaitannya dengan latar belakang pribadi dan pengetahuan usaha yang akan anda rintis.
  3. Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses.   Sikap mental merupakan kunci keberhasilan atas usaha anda selain daripada pemahaman usaha anda. there is no over night success sesuatu yang harus dicamkan daripada setiap calon “entrepreneur” karena dibutuhkan waktu, sikap tidak menyerah, proses belajar secara kesinambungan, dan melihat permasalahan secara positif yang tidak membuat anda menjadi patah semangat namun melihat setiap peluang dan belajar atas setiap kegagalan.Anda akan belajar untuk mengembangkan sikap-sikap diatas untuk menjadi “bisnis entrepreneur” yang sukses.
  4. Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari usaha daripada risiko bisnis dan keuangan.   Secara statistik hampir seluruh kegagalan bisnis kecil dan menengah disebabkan karena tidak adanya atau kurang efektifnya perencanaan bisnis yang anda buat. Asumsi-asumsi seperti kapasitas produksi, tingkat utilisasi produksi, proyeksi kenaikan harga dan biaya dan aspek lainnya dalam perencanaan bisnis haruslah menggambarkan secara akurat realitas pasar atau praktek yang ada dalam suatu industri. Sistematika perhitungan dan proyeksi pendapatan dan biaya harus dibuat secara tepat sehingga membantu setiap calon pengusaha untuk menghitung secara akurat kebutuhan modal investasi dan modal kerja termasuk struktur biaya untuk persiapan awal, tahap percobaan, produksi secara komersial, inventori, distribusi, pemasaran, administrasi, sumber daya manusia dan juga komponen pendapatan usaha yang terdiri dari pendapatan inti dan tambahan. Pemahaman yang baik atas hal ini juga akan membantu calon entrepreneur untuk dapat mengindentifikasi potensi resiko bisnis, manajemen dan keuangan dan membuat langkah-langkah pengendalian untuk dapat menghindari setiap resiko tersebut.
  5. Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari usaha daripada risiko manajemen.   Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik untuk memastikan proses pemasaran, produksi, distribusi dan penjualan berlangsung dengan baik. Sistem manajemen yang buruk akan mengakibatkan adanya biaya yang tidak perlu seperti bahan baku yang terbuang, pekerja yang tidak produktif karena pengawasan yang tidak efektif dan deskripsi pekerjaan yang tidak jelas, koordinasi dan komunikasi antar pegawai yang tidak efektif sehingga banyak keputusan yang terlambat, perekrutan pegawai yang tidak efektif sehingga banyak pegawai yang keluar masuk dan membuang banyak waktu dan biaya, pelatihan yang tidak baik sehingga produktivitas pegawai yang rendah dan masih banyak lagi permasalahan organisasi. Dalam topik ini kami akan memberikan pengetahuan dasar dan aspek-aspek yang sangat penting yang harus dipelajari oleh calon bisnis entrepreneur untuk menghindari resiko manajemen yang dapat menyebabkan kegagalan usaha.
  6. Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil.   Sumber Daya Manusia atau SDM merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha yang sangat penting. Banyak pakar yang menyadari bahwasanya untuk memulai usaha seringkali apabila kita merekrut pegawai yang tepat dan berpotensi sangat baik dapat menutup kelemahan manajemen, organisasi dan sistim dalam jangka pendek. Dengan SDM yang tepat maka kita sudah setengah jalan untuk menjadi sukses. Topik ini akan membantu kita untuk memahami kriteria pegawai yang baik dan sesuai dengan kebutuhan usaha, manajemen SDM secara umum termasuk sistim penilaian kinerja pegawai sehingga setiap pegawai akan merasa puas dan juga bagaimana memotivasi pegawai baik secara psikologi umum maupun dengan sistim insentif untuk mengoptimalkan kinerja pegawai.
  7. Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting?.   Dalam memulai usaha umumnya setiap calon entrepreneur akan mengalami banyak permasalahan dan krisis. Banyak kegagalan terjadi karena kurangnya kreativitas, kepemimpinan dan pembuatan keputusan yang tepat untuk mencari solusi yang baik. Kreativitas seperti “thinking outbox” atau kemampuan melakukan analisa permasalahan di luar pemahaman yang sudah ada dan mencari alternatif solusi yang kreatif akan sangat membantu usaha anda untuk berhasil. Kreativitas juga akan sangat membantu anda untuk menyesuaikan produk-produk anda agar dapat diterima oleh pasar dan juga melihat berbagai peluang dalam membangun usaha anda. Kepemimpinan sangat penting dalamkrisis untuk membuat setiap pegawai dan semua orang yang terlibat dalam usaha anda percaya bahwasanya anda tidak panik, menjadi tempat last resort solusi atas semua permasalahan dan menjadi panutan. Proses Pembuatan Keputusan akan membantu anda dalam mencari alternatif solusi dan memilih yang terbaik untuk usaha dan organisasi anda. Dalam topik ini anda akan mendapatkan cara-cara mengembangkan kreativitas usaha anda, ciri-ciri kepemimpinan yang cocok dengan latar belakang pribadi anda dan bagaimana proses yang benar dalam membuat keputusan dalam setiap permasalahan.
  8. Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan.   Pemahaman atas aspek ini adalah sangat penting dalam perkembangan usaha anda. Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan yang tidak baik seperti kekurangan dana untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi dan lainnya. Dalamtopik ini akan dibahas pengetahuan dasar atas cash flow atau arus kas yang seperti darah dalam tubuh manusia, biaya pendanaan, pembiayaan modal kerja dan investasi, struktur modal, aset perusahaan, penyertaan modal dan lainnya.
  9. Pemasaran, pelayanan dan product brand.   Pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan penjualan produk atau jasa. Sebaik apapun produk atau jasa tanpa pemasaran yang baik maka akan sangat sukar untuk meningkat penjualan dan keuntungan usaha. Di lain pihak tanpa pelayanan yang baik kepada pelanggan maka akan sangat sukar suatu usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal yang merupakan kunci perkembangan usaha. Dengan pelanggan yang loyal maka pekerjaan pemasaran akan lebih mudah karena pelayanan yang baik akan menciptakan product brand yang baik kepada calon pelanggan baru. Dalam topik ini akan dibahas secera menyeluruh semua aspek penting dalam membuat strategi pemasaran, identifikasi pelayanan yang dibutuhkan pelanggan dan bagaimana menciptakan product brand dan efeknya kepada keberhasilan usaha.

10 Langkah Memulai Bisnis

Berikut ini 10 langkah yang bisa memandu pebisnis menyusun bisnis dam membuatnya sukses. 
  1. Kerjakan apa yang Anda sukai.   Anda akan mencurahkan banyak waktu dan energi untuk memulai sebuah bisnis dan membangunnya menjadi usaha yang berhasil, jadi sangat penting bahwa Anda sangat menikmati secara mendalam apa yang Anda kerjakan, apakah menjalankan sewa pemancingan, mengkreasikan tembikar atau memberikan nasehat keuangan.
  2. Mulai bisnis Anda ketika Anda masih bekerja.   Berapa lama paling banyak orang bisa tanpa uang? Tidak lama. Dan ini akan menjadi waktu yang lama sebelum bisnis baru Anda benar-benar membukukan keuntungan. Menjadi karyawan ketika memulai bisnis berarti ada uang di saku ketika Anda memasuki proses memulai bisnis.
  3. Jangan kerjakan hal tersebut sendirian.   Anda membutuhkan dukungan ketika memulai bisnis (dan setelahnya). Seorang anggota keluarga atau teman yang dapat memberikan ide dan akan mendengat secara simpatik hingga hal penting tarakhir memulai bisnis tidak ternilai harganya.
  4. Pertama dapatkan klien atau pelanggan.   Jangan menanti sampai Anda telah secara resmi memulai bisnis hingga garis ini, karena bisnis Anda tidak dapat bertahan tanpa mereka. Kembangkan jaringan atau network, buat kontak. Jual atau berikan produk atau jasa Anda. Anda tidak dapat memulai pemasaran terlalu cepat.
  5. Tulis perencanaan bisnis.   Alasan penting membuat rencana bisnis adalah langkah ini dapat membantu Anda menghindari habisnya waktu dan uang mwmulai bisnis yang tidak akan sukses.
  6. Lakukan riset.   Anda akan mengerjakan banyak penelitian sepanjang rencana bisnis, tetapi itu barulah awalnya. Anda untuk menjadi ahli dalam industri Anda, produk dan jasa. Jika Anda telah selesai. Bergabung pada asosiasi industri atau profesional yang berhubungan dengan bisnis Anda sebelum memulai bisnis merupakan ide yang bagus.
  7. Dapatkan bantuan profesional.   Di satu sisi, hanya karena Anda menjalankan bisnis kecil, bukan berarti Anda harus menjadi ahli di bidang apa pun. Jika Anda bukan seorang akuntan, hire lah satu atau dua orang misalnya. Jika Anda ingin menulis kontrak, dan Anda bukanlah seorang lawyer, hire lah 1 orang. Anda akan membuang lebih waktu dan munkin juga uang untuk mencoba melakukannya sendiri pekerjaan dimana Anda tidak memiliki kualifikasi untuk mengerjakannya.
  8. Dapatkan uang.   Simpan jika harus, mendekati investor potensial dan pemberi pinjaman. Gambarkan perencanaan keuangan jatuh ke belakang. Jangan mengharapkan memulai bisnis dan kemudian berjalan ke dalam bank dan mendapatkan uang. Pemberi pinjaman tradisional tidak seperti ide baru dan tidak seperti bisnis tanpa pembuktian track records.
  9. Jadi lah profesional semenjak memulai.   Segala sesuatu tentang Anda dan cara Anda menjalankan bisnis membuat orang-orang tahu bahwa Anda seorang profesional yang menjalankan sebuah bisnis yang serius. Ini berarti mendapatkan semua pelrengkapan seperti kartu bisnis profesional, telepon bisnis, dan alamat email bisnis, dan memperlakukan orang secara profesional, cara yang sopan.
  10. Jalankan hukum dan keluarkan pajak dengan benar pada kali pertama.   Hal tersebut lebih sulit dan lebih mahal dibandingkan mengerjakannya setelah itu. Apakah bisnis anda butuh teregistrasi? Akankah Anda harus memiliki asuransi untuk karyawan atau deal dengan pajak gaji? Akan bagaimana bentuk bisnis yang Anda pilih mempengaruhi situasi pajak pendapatan Anda? Pelajari kewajiban pajak dan hukum sebelum Anda memulai bisnis dan mengoperasikannya.

RENCANAN PEMASARAN (MARKETING PLAN)

Ruang Lingkup Marketing Plan
Marketing plan merupakan bagian dari business plan. Menurut Bygrave, perencanaan pemasaran ini harus melakukan penganalisaan terhadap situasi perusahaan danlingkungannya, analisa dan penilaian peluang, kekuatan, kelemahan, kendala yang dihadapi juga gambaran sasaran konsumen dan strategi pemasaran yang digunakan.

Inti utama dari pelaksanaan marketing plan ini adalah :
1.    Analisa siatuasi lingkungan dan peluang pasar
2.    Mengembangkan sasaran pemasaran
3.    Menetapkan strategi pemasaran
4.    Menciptakan taktik atau tindakan pelaksanaan
Kriteria marketing plan yang baik adalah :
1. Berdasarkan fakta dan asumsi yang benar
2. Teknik promosi yang efektif
3. Respon perubahan harga di pasar
4. Jaringan saluran distribusi
5. Keadaan persaingan yang sehat
6. S W O T perusahaan yang baik
7. Sumberdaya yang memadai


Konsep A I D A + S
Adapun konsep AIDA+S ini dapat diartikan sebagai berikut :
    A = attention (perhatian)
    I = Interest (tertarik)
    D = Desire (keinginan)
    A = Action (tindakan)
    S = Satisfaction (kepuasan)
Konsep ini berlaku bagi usaha yang kegiatannya menarik konsumen.

Konsep Pemasaran Yang Harus Dilaksanakan

Konsep produk (Product Concept)
a. Orientasi pada produk (Product Orientations)
b. Orientasi penjualan (Selling Orientations)
c. Orientasi pasar (Market Orientations)
d. Orientasi tanggungjawab (Responsibilities Orientations)

Pendekatan Pemasaran
1. Commodity Approach (Pendekatan Komoditas)
2. Institutional Approach (Pendekatan Institusional)
3. Functional Approach (Pendekatan Fungsional)

Komoditi Yang Akan Dipasarkan
1. Barang konsumsi :
    a. Barang konvinien
    b. Barang Shopping
    c. Barang spesial
    d. Barang instan
2. Barang hasil bumi
3. Barang industri
4. Jasa

Strategi Pemasaran

Merupakan pola keputusan dalam perusahaan yang menentukan sasaran, maksud atau tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan utama dan merencanakan untuk pencapaian tujuan serta merinci jangkauan bisnis yang akan dicapai.

Strategi pemasaran adalah memilih dan menganalisa pasar sasaran yang merupakan suatu kelompok orang yang ingin dicapai oleh perusahaan dan menciptakan suatu bauran pemasaran yang cocok dan yang dapat memuaskan pasar sasaran tersebut.

Ada dua variabel yang harus diperhatikan dalam menyusun strategi pemasaran, yaitu :
1. Variabel yang dapat dikontrol :
     a) Segmentasi pasar
     b) Anggaran pasar
     c) Waktu
     d) Bauran pemasaran
2. Variabel yang tidak dapat dikontrol :
    a. Keadaan persaingan
    b. Perkembangan teknologi
    c. Perubahan demografi
    d. Kebijakan politik dan ekonomi oleh pemerintah
    e. Sumberdaya alam

Pengembangan Produk

Tujuan utama dari pengembangan produk adalah :
1. Memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen
2. Memenangkan persaingan
3. Meningkatkan volume penjualan
4. Memberdayakan sumber-sumber produksi
5. Mencegah kebosanan konsumen

Menyusun Marketing Plan

Format perencaan pemasaran pada setiap perusahaan tidak mesti sama, akan tetapi tergantung dari bentuk perusahaan yang akan melakukan pemasaran. Sebagai acuan, berikut contoh format marketing plan yang biasa digunakan :
1. Analisa situasi (SWOT) perusahaan
2. Tujuan pemasaran
3. Strategi inti/utama
4. Jadwal pelaksanaan
5. Anggaran pemasaran
6. Pengawasan/kontrol

PROFIL USAHA

Pengembangan Wawasan Jenis Bidang Usaha
Banyak usaha yang dapat dilakukan, yang mana biasanya tergantung pada beberapa hal berikut :
1. Minat dan keinginan
2. Modal
3. Relasi atau hubungan
4. Peluang dan kesempatan

Beberapa Jenis Bidang Usaha
  1. Perdagangan besar : Adalah segala aktifitas pemasaran yang menggerakkan barang dari produsen ke pedagang eceran ke lembaga pemasaran lain.
  2. Perdagangan eceran : Yaitu suatu kegiatan menjual barang dan jasa kepada konsumen akhir.
  3. Pedagang kaki lima : Merupakan kegiatan perdagangan yang dilakukan oleh golongan kecil, yang berjualan barang kebutuhan sehari-hari, dengan modal yang relatif kecil. Ciri-ciri pedagang kaki lima yaitu :
              a)    Kegiatan usaha tidak terorganisir dengan baik
              b)    Tidak memiliki izin tempat usaha
              c)    Kegiatan usaha tidak teratur
              d)    Bergerombol disuatu tempat
              e)    Menjajakan dagangan dengan gerakan fisik.
  4. Waralaba Adalah sebagai pelimpahan dari pabrikan atau distributor suatu produk atau jasa yang diberikan kepada agen-agen lokal atau pengecer dengan membayar sejumlah royalti.
JALAN MENUJU WIRAUSAHA SUKSES

Menurut Murphy and Peek, ada sekitar delapan hal yang menjadi suatu anak tangga agar seorang wirausaha dapat mengembangkan profesinya. Hal tersebut adalah :
  1. Mau bekerja keras (capacity for hard work)
  2. Bekerja sama dengan orang lain (getting things done with and through people)
  3. Penampilan yang baik (good appearance)
  4. Yakin (self confident)
  5. Pandai membuat keputusan (making sound decision)
  6. Mau menambah ilmu pengtahuan (college education)
  7. Ambisi untuk maju (ambition drive)
  8. Pandai berkomunikasi (ability to communicate)
Menurut Zimmerer, karakteristik wirausaha yang sukses adalah :
  1. Komitmen tinggi terhadap tugas
  2. Mau bertanggungjawab
  3. Mempertahankan minat kewiraushaan dalam diri
  4. Peluang untuk mencapai obsesi
  5. Toleransi terhadap resiko dan ketidakpastian
  6. Yakin pada diri sendiri
  7. Kreatif dan fleksibel
  8. Ingin memperoleh balikan segera
  9. Enerjik tinggi
  10. Motivasi untuk lebih unggul
  11. Berorientasi masa depan
  12. Mau belajar dari kegagalan
  13. Kemampuan memimpin

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international voip calls